top of page
Logo ToPS outline PUTIH.png

HAI SION, ELOHIMMU ITU RAJA!

"Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik"

Setiap renungan yang tertulis disini adalah sebuah catatan cinta dari Tuhan (Love Notes), sebuah kesaksian bahwa Roh Kudus masih terus menopang dan mengajar anak-anak-Nya baik di masa lalu, maupun masa sekarang dan seterusnya.



Lukas 21:19(TB) Dengan kesabaranmu, kamu akan memperoleh jiwamu.

Sebentar lagi kita akan memasuki tahun 2025 saudara, dan kita semuanya masih tekun menantikan kedatangan Tuhan untuk yang kedua kalinya, kadang tidak sabar rasanya apalagi jika melihat masa sekarang yang semakin sulit bukan?


"Sabar" adalah kata yang mudah diucapkan tetapi tidak mudah untuk dihidupi, tetapi sebagai orang percaya, kita harus sabar ketika diproses dan mengalami ujian dalam menanti janji Tuhan agar kita dapat menghasilkan kesabaran sebagai buah yang tetap. Seperti Ayub yang adalah seorang yang hidupnya jauh dari kejahatan bahkan seorang yang dikatakan saleh, namun Ayub tidak luput dari pencobaan. Ia harus kehilangan anak-anak lelaki dan perempuannya, harta bendanya, dan sekalipun ia berduka tetapi Ayub tetap taat dan memuliakan Tuhan:

Ayub 1:20-21(TB) “Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya: ”Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!” 

Tidak sampai disitu saudara-saudara, Ayub dicoba lebih lagi, Ia ditimpa barah sekujur tubuhnya sampai teman-temannya tidak lagi mengenal rupanya bahkan istrinya tidak lagi mendukung dalam kesusahannya, malah istrinya mengolok-ngolok Ayub dan mengutuki kematiannya:

Ayub 2:9(TB) “Maka berkatalah isterinya kepadanya: ”Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!””

‬Tetapi Ayub tetap sabar dan menyesali perkataan-perkataannya dan dari penderitaannya, Ia semakin mengenal Tuhan secara pribadi:

Ayub 42:5(TB) “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.”

Bahkan Tuhan menyatakan bahwa Ayub tidak berbuat dosa:

Ayub 1:22(TB) “Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.”

Sabarnya Ayub mengantarnya kepada suatu pemulihan yang luar biasa, Ia bahkan mendapatkan kembali apa yang sudah hilang selama masa-masa pencobaan, dan yang paling penting dalam hidupnya, Ayub tidak kehilangan jiwanya karena dalam penderitaannya ia tetap memuliakan Tuhan, Haleluyah!


Bagaimana dengan saudara? Bagaimana cara kita menghadapi kesulitan hidup dalam keseharian kita? Apakah tetap dengan sabar dan bersandar kepada Tuhan dan Firman-Nya ? Saya percaya ketika saudara-saudara tetap setia kepada Tuhan dan sabar dalam menghadapi pencobaan-pencobaan dalam hidup kita, kita akan memperoleh keselamatan jiwa kita.


Lebih lanjut lagi, Rasul Paulus pun memberikan nasihat serupa dalam menghadapi orang lain:

2Timotius2:24-26(TB) sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar, dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.

Luar biasa saudara, bukan hanya keselamatan jiwa kita, tetapi sabar juga dapat saja menyelamatkan jiwa orang lain. Seperti Ayub yang sabar terhadap istri dan teman-temannya sehingga Ia dapat memohonkan ampun bagi mereka dan menghindarkan mereka dari kebinasaan. Sungguh tidak mudah ya saudara? Tetapi mari kita belajar untuk memanifestasikan kesabaran dalam kehidupan sehari-hari karena Kasih itu sabar, Amin akan ada orang-orang yang diselamatkan melalui kesabaran kita.


Saya berdoa saudara-saudara dan saya diberi kemampuan dan kekuatan untuk sabar menjalani berbagai-bagai keadaan dalam hidup ini dan juga dengan sabar sambil tetap menanti kedatangan-Nya Amiiin, Tuhan Yesus memberkati.






Galatia 5:22-23(TB) “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”

Setiap orang yang mengikut Yesus, pribadi lepas pribadi, pasti akan melalui proses demi proses supaya dapat menghasilkan buah-buah Roh, bahkan Firman berkata carang yang tidak berbuah akan dipotong dan dicampakan ke dalam api kekal, artinya tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Sorga.


Namun dalam prakteknya, saudara dan saya pasti memiliki pengalaman dan penderitaan yang berbeda-beda, karena bicara tentang menghasilkan buah Roh artinya juga menanggalkan hidup lama kita, segala kebiasaan buruk kita, kebiasaan kita, kesukaan kita, kesenangan kita, semua hal yang tidak sesuai dengan Kehendak-Nya dikikis habis. Dan yang namanya dikikis habis itu saudara, tentunya akan banyak yang harus dikorbankan, dibuang, dikerat. Sakit ya saudara, itu makanya kadang kita berontak, karena apa yang mungkin menurut kita baik harus dilepas karena sesungguhnya itu bertentangan dengan apa yang Tuhan mau.


Salah satunya adalah contoh dalam proses buah kesabaran, mungkin kita orang yang selalu pengennya cepat, pengennya instan, pengennya langsung jadi, tapi kalau saudara perhatikan orang yang membangun rumah tentu harus pertama-tama menyiapkan anggarannya, setelah itu perencanaannya, denah tata ruang, instalasi, finishing, dekorasi, mengisi perabotan, sampai dengan ia bisa menikmati rumah itu membutuhkan proses dan waktu yang sangat-sangat membutuhkan ketelatenan. Karena jika terjadi salah pengerjaan hanya karena ingin cepat, bisa-bisa mengakibatkan waktu pembangunan malah menjadi semakin mulur, bahkan bukan hanya waktu, tetapi biaya yang dikeluarkan juga semakin membengkak karena timbul masalah yang diakibatkan oleh kurang teliti. Artinya harga yang dibayar akan semakin besar juga saudara.



Nah demikian juga hidup kita sebagai bait Roh Kudus, harus melalui proses panjang supaya menjadi rumah kediaman-Nya yang Kudus dan menghasilkan buah yang berkenan kepada Tuhan. Jadi ketika harus mengikis sifat yang serba ingin cepat dan serba instan, maka segala ego, amarah, kesal, keluhan, gerutu harus dibuang habis sampai yang namanya kesabaran itu tumbuh. Sehingga ketika ingin marah, diubahkan jadi tersenyum, ketika kesal, diubahkan menjadi mengucap syukur, ketika mau menggerutu, maka diubahkan menjadi bermazmur, ketika dijahati, diubahkan menjadi tidak membalas. Ini semua tentu tidak terjadi begitu saja, tetapi dibutuhkan waktu, pengorbanan, dan bayar harga, tetapi kalau kita mau taat saja untuk melalui proses demi proses dengan setia dan berpegang pada kebenaran, saya percaya buah kesabaran akan otomatis menjadi gaya hidup kita. Tetapi ketika kita melawan proses yang kita alami, kita akan terus berputar-putar disitu dan tidak akan menghasilkan apa-apa, malahan kita akan menjadi lelah dan mungkin putus asa.


Jadi mari kita tetap bersukacita sekalipun ketika proses demi proses terjadi dalam hidup kita, dan orang-orang disekitar kita menjengkelkan: mungkin anak kita bandel, mari arahkan dengan benar dan sabar. Mungkin suami kita marah-marah karena lelah habis bekerja, janganlah kita membalas tetapi jadilah pendengar yang sabar, mungkin teman bisnis kita berkhianat, ampuni dan doakan. Amin ketika kita hadapi semua keadaan sebagai bagian dari proses hidup kita, maka kita akan lebih sabar dan semakin sabar. Dan kita akan mengerti kesabaran yang sesuai dengan kehendak Tuhan itu yang seperti apa, dan biarlah itu semua untuk memuliakan Tuhan yang telah begitu sabar terhadap kita, haleluyaaa…….Tuhan Yesus memberkati.

Yohanes 11:15(TB) tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya."

Saudara tentu pernah mendengar kisah tentang Lazarus yang dibangkitkan dari kematian. Jika saudara membaca secara lengkap kisah tersebut, saudara akan mendapati bahwa Tuhan Yesus dengan sengaja menunda perjalanannya ke rumah Lazarus. Tetapi ternyata hal tersebut dilakukan bukan karena Tuhan Yesus tidak mengasihi mereka, tetapi karena Tuhan Yesus punya maksud tertentu.


Dalam perjalanan hidup kita untuk beriman kepada Tuhan seringkali kita juga harus mengalami hal yang kurang lebih sama dengan Maria, Marta, Lazarus dan murid-murid. Kita seringkali salah mengerti bahwa Tuhan dengan sengaja menunda-nunda pertolongan-Nya untuk kita. Bahkan tidak sedikit dari kita yang seringkali mempersalahkan Tuhan akibat penundaan tersebut.


Tuhan Yesus sengaja menunda datang kepada Lazarus yang sedang sakit karena Ia sabar menanti waktu Bapa. Bapa tahu bahwa ada orang-orang yang setia dan menantikan pertolongan-Nya, namun belum sepenuhnya mengerti akan kuasa Tuhan yang sanggup membangkitkan. Tuhan Yesus juga mengetahui bahwa kesedihan yang menguasai hati mereka membuat Maria dan Marta tidak bisa melihat perkara ajaib yang Tuhan rencanakan, namun ia lagi-lagi tetap sabar untuk turut kehendak Bapa. Sehingga ketika Lazarus dibangkitkan dari kematian dan bukan sekedar disembuhkan dari sakit, maka hal tersebut menjadi suatu kesaksian yang menyelamatkan lebih banyak jiwa.


Saudara, setiap kisah yang tertulis di dalam Alkitab adalah gambaran nyata respon umat Tuhan, sehingga setiap hal bisa kita jadikan panduan untuk kita belajar menjadi lebih baik. Dalam kisah Lazarus kita dapat menemukan bahwa, buah kesabaran memiliki faedah yang sangat besar. Karena dengan bersabar kita akan dapat melihat kuasa dan kekuatan Tuhan yang lebih besar daripada apa yang kita pernah mengerti. Kita juga dapat belajar memiliki kesabaran seperti Yesus, yang tetap tenang dan percaya walau Ia dihadapkan dengan orang-orang yang sedang emosi, karena ketika kita percaya kepada Tuhan dan mengijinkan Tuhan tinggal dan berdaulat atas kita, maka kita akan sabar menanti jawaban Tuhan sesuai dengan waktu-Nya


Mari kita belajar untuk bisa menghasilkan buah kesabaran dengan menanggalkan segala perasaan dan pikiran-pikiran yang tidak membawa kebenaran Surgawi ke dalam hidup kita maupun yang tidak memuliakan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati!






----

Daftar untuk menerima email warta

Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati!

  • Youtube
  • Facebook
  • Instagram
  • Whatsapp

© 2023 by Tabernacle of Prayer and Sacrifice Powered and secured by Wix

bottom of page